TEMA : PEMUDA DAN SOSIALISAI
Nama : Khanty Dwi Ichtyantri
NPM : 14112080
Kelas : 1KA37
Pengertian Pemuda
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial
sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan
Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai
pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain
mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan
sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh
generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang
tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini
akan maju aman dan sentosa.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda
dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi :
Suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam
bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi
sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit analisis mereka.
Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi kini
hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi
yang penting. psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran
manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai
penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para
psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia,
kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan budaya.
Walaupun terdapat banyak kesamaan, para ahli riset dalam bidang psikologi
dan sosiologi cenderung memiliki perbedaan dalam hal tujuan, pendekatan, metode
dan terminologi mereka. Mereka juga lebih menyukai jurnal
akademik dan masyarakat
profesional yang berbeda. Periode kolaborasi yang paling utama
antara para ahli sosiologi dan psikologi berlangsung pada tahun-tahun tak lama
setelah Perang Dunia II. Walaupun ada peningkatan dalam hal isolasi dan
spesialisasi dalam beberapa tahun terakhir, hingga tingkat tertentu masih
terdapat tumpang tindih dan pengaruh di antara kedua disiplin ilmu tersebut.
2. Sosial budaya :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
3. Sosial ekonomi :
Merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος
(nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar
diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.
4. Sosial politik :
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara
lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya
penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu
antara lain:
- Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
- Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
- Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan
Idiil
: Pancasila
2. Landasan
Konstitusional : Undang-undang dasar
1945
3. Landasan Strategi
: Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan
Histories
: Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan
Normatif
: Tata nilai ditengah masyarakat.
Peran Sosial Mahasiswa dan Pemuda Dalam Masyarakat
Masa depan suatu bangsa terletak
pada generasi mudanya sebab merekalah yang menggantikan generasi sebelumnya
dalam memimpin bangsa oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa
ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh
bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun
nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Hal-hal
yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan
tuntunan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu dalam mengadakan
perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi mereka berada.
Pembagunan
yang kita laksanakan itu jelas merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju
kemajuan. Dalam beberapa hal, perubahan itu merupakan perombakan yang sangat
mendasar. Perubahan atau kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik
saja tetapi membawa serta perubahan sosial. Perubahan sosial itu mengandung
kekuatan dinamika karena mnyangkut tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan
kata lain pembangunan memerlukan pembaruan.
Pembangunan
tidak akan berjalan lancar jika manusia tidak giat bekerja oleh karena itu
pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang telah
diperhitungkan oleh keadaan sekitarnya, maka mahasiswa berkewajiban untuk ikut
serta dalam derap pembangunan. Disamping itu mahasiswa bertugas sebagai pelopor
pembangunan sehingga perlu difikirkan kesesuaian macam pembaruan dengan
lingkungan masyarakat sekitarnya. Meskipun hal-hal baru itu tidak selalu
membawa kebahagiaan kepada masyarakat, bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan
masyarakat ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu mahasiswa yang
telah dibekali ilmu pengetahuan tang tinggi hendaknya dapat memilih mana-mana
yang perlu diubah dan tidak perlu diubah disamping itu perlu dipikirkan
keikutsertaan masyarakat dalm pembaharuan tersebut. Dengan demikian, hasilnya
akan seperti yang diharapkan.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda
menyangkut dua pengertian pokok yaitu :
- Generasi muda sebagai subyek
pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal bekal dan kemampuan serta
landasan untuk mendapat mandiri dalam keterlibatanya secara fungsional.
- Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukakan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuannya.
Permasalahan Pada Generasi Muda
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
- Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
- Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
- Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
- Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
- Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
- Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
- Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
- Pergaulan bebas
- Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
- Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada
pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi
hidupnya yakni :
- Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
- Orientasi dalam dirinya sendiri
- Orientasi ke luar hidup di lingkungan
Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Potensi yang terdapat pada generasi muda
yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
·
Idealisme
dan daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum
mapan dalam tatanan yang ada sehingga dia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan tersebut dan secara wajar mampu mencari gagasan baru sebagai alternatif
kearah perwujudan kearah tatanan yang lebih baik
·
Dinamika
dan kreatifitas
Adanya idealisme pada generasi muda
mnyebabkan mereka mimiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas, yakni kemampun
dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan
kekurangan yang ada ataupun mengungkapkan gagasan yang baru
·
Keberanian
mengambil resiko
Perubahan dan pembaharua termasuk
pembangunan mengandung resiko dapat meleset terhambat atau gagal. Namun
mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
·
Optimis
dan kegairahan semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi
mudah patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi
muda merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.
·
Sikap
kemandirian dan disiplin murni
Generasi memiliki keinginan untuk selalu
mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi
kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas
yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
·
Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor
putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti
kualitatif, generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena lebih
terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
·
Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan
cermin keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi
hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif, tapi dapat merupakan
potensi dinamis dan kreatif sehingga merupakan sumber yang besar untuk kemajuan
bangsanya. Maka para pemuda dapat didorong untuk menampilkan potensinya yang
terbaik dan diberi peran yang jelas serta bertanggung jawab dalam menuju
cita-cita bangsa.
·
Patriotisme
dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebangsaan, kecintaan dan
turut memiliki bangsa dan negara dikalangan pemuda perlu ditingkatkan
·
Fisik
kuat dan jumlah banyak
Potensi ini merupakan kenyataan
sosiologis dan demografis. Dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembangunan bangsa
dan negaranya yang menghendaki pengarahan tenaga dalam jumlah besar.
·
Sikap
kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian,
semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang
tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi
sikap kesatria
· Kemampuan
penguasaan ilmu dan teknologi.
Para pemuda dapat berperan secara berdaya guna
dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi secara fungsional dapat
dikembangkan sebagai transformator terhadap lingkungannya
Sumber :
- http://indahpratiwika.blogspot.com
- http://adidarmawan168.blogspot.com
- Digital Book Gunadarma
0 comments:
Posting Komentar