Assallamualaikum
Warohmattullohi Wabarokattuh....
“Pengambilan
Keputusan Apa Yang Sangat Berat Dalam Hidup Anda ? ”
Setiap
manusia pasti pernah mengalami kebingungan, kesulitan bahkan ketakutan dalam
mengambil suatu keputusan. Begitu juga dengan diri saya. Hal terberat dalam
mengambil suatu keputusan baik memang terkadang membuat orang yang mengalami
permasalahan, takut untuk melangkah dan memutuskan untuk mengambil jawaban atau
keputusan yang terbaik untuk penyelesaiaan hal tersebut. Bukan hanya
penyelesaian masalah yang baik namun juga pengambilan keputusan tersebut dapat membawa
efek yang baik untuk kedepannya bagi si pengambil keputusan tersebut. Pada
postingan kali ini saya akan menceritakan hal yang pernah saya alami dalam
mengambil suatu keputusan berat yang memang harus saya ambil saat itu.
Ketika
saya sudah merencanakan hal-hal yang akan saya lakukan saat lulus dari bangku
SMK, ternyata semua hal yang saya rencanakan tidak semua berjalan dengan baik
dan mulus. Saya memang lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang
memang merupakan sekolah yang selalu mengajarkan siswa-siswinya untuk bersiap
diri memasuki dunia kerja. Awalnya memang saya memiliki rencana untuk
melanjutkan pendidikan saya ke dunia perkuliahan. Namun banyak masukkan baik
dari teman, kaka kelas bahkan guru-guru yang mengarahkan saya untuk melanjutkan
ke dunia kerja. Banyak yang memberi tahu asiknya masuk ke dunia kerja. Dari mulai
bisa memiliki penghasilan sendiri, bisa membantu orang tua, bisa bebas
menggunakan uang kapan pun, dan lain sebagainya. Dulu saya memang tipe orang
yang mudah terhasut dengan iming-iming yang memang membuat saya buta pikiran. Yang
tadinya saya memiliki niat untuk melanjutkan kuliah, saya menjadi orang yang
memiliki niat kuat untuk melanjutkan masuk ke dunia kerja setelah lulus nanti.
Awalnya
orang tua saya mengetahui bahwa saya akan melanjutkan pendidikan ke dunia
perkuliahan, dan orang tua saya belum tahu kalau saya sudah berpaling dan ingin
memasuki dunia kerja. Sampai pada akhirnya ibu saya menanyakan Universitas mana
yang akan saya pilih. Dengan sangat enteng saya menjawab, bahwa saya tidak
ingin kuliah dulu dan saya akan melanjutkan masuk dunia kerja. Ibu saya sempat
bingung dan heran, karena yang awalnya saya ingin kuliah tetapi tiba-tiba saya
memilih untuk kerja terlebih dahulu. Mendengar hal tersebut, ibu saya tidak
setuju dengan pilihan saya dan mencoba menjelaskan ke saya susahnya masuk ke
dunia kerja tanpa memiliki title. Ibu menjelaskan bahwa banyak anak-anak
lulusan SMK biasanya hanya bekerja di pabrik dan biasanya mendapatkan kerja di
bagian produksi. Entah hal apa yang membuat saya buta, mungkin iming-iming
memiliki penghasilan sendiri yang membuat saya tidak mendengarkan apa yang ibu
jelaskan ke pada saya, dan saya tetap memilih untuk melanjutkan ke dunia kerja.
Bukan
hanya ibu saya yang tidak setuju dengan pilihan saya untuk melanjutkan ke dunia
kerja, tetapi ayah saya pun sangat tidak setuju akan hal tersebut. Ayah sama
seperti ibu yang menjelaskan bahwa susahnya masuk dunia kerja hanya dengan
tamatan SMK, tapi saya pikir tidak semua tamatan SMK hanya bisa bekerja di
pabrik, banyak tamatan SMK yang bisa masuk dunia perkantoran. Namun lagi-lagi
ayah dan ibu saya tetap tidak setuju dengan apa yang pilih. Saya sempat bingung
dengan apa yang harus saya lakukan, di satu sisi saya ingin melanjutkan ke
dunia kerja, namun di sisi lain oaring tua saya sangat tidak mendukung dengan
apa yang saya pilih.
Kemudian
saya memimta masukkan kepada teman-teman yang lain. 20% dari mereka mengtakan,
bahwa saya harus bisa meyakinkan orang tua bahwa saya memang bisa masuk ke
dunia pekerjaan dan bisa menghilangkan rasa khawatir kedua orang tua saya akan
pekerjaan yang saya dapatkan nantinya. Dan 80% dari mereka mengatakan bahwa
saya harus mengikuti apa yang orang tua saya katakan, karena apa yang orang tua
inginkan itu merupakan hal yang terbaik untuk anaknya, apa lagi yang selalu
saya ingat ketika salah satu teman mengatakan “Ridho Allah itu berasal dari
Ridho Orang tua”, saya takut nantinya apa yang salah pilih malah tidak baik
untuk saya kedepannya karena tidak mendapat dukungan dari orang tua. Tetapi saya
pun takut nantinya saya tidak akan semangat kuliah karena memang bukan jalan
itu yang saya pilih.
Saya
terus mempertimbangan jalan mana yang akan saya pilih, dengan terus berdoa
memohon petunjuk Yang Maha Esa agar di beri petunjuk jalan mana yang harus saya
pilih. Mengikuti kata hati, atau mengikuti apa yang disarankan orang tua yang
memang terbaik untuk saya. Tiba-tiba terlintas di benak saya untuk mengambil 2
pilihan tersebut. Kuliah di barengi dengan kerja, yaaa…memang tidak mudah,
semua harus terencana dengan baik dengan pengaturan waktu yang baik pula. Bisa saja
di pagi harinya saya bekerja, lalu malam saya bisa mengambil waktu untuk
kuliah. Namun nayatanya orang tua saya tetap tidak menginjinkan saya mengambil
keputusan tersebut. Dengan alasan fisik saya yang tidak akan mampu melakukan
hal tersebut dan takut nantinya kuliah akan terganggu dan tidak akan fokus kuliah.
Semakin
bingung dan semakin gundah, entah harus memilih yang mana. Jika saya memilih
kuliah terlebih dahulu saya takut nantinya kuliah tidak akan lancar karena
memang belum ada niatan untuk kuliah. Ketika saya bingung memilih keputusan
tersebut, ibu saya mengajak saya bicara dari hati ke hati. Beliau menuturkan alasan,
mengapa ibu dan ayah tetap bersikeras menyuruh saya melanjutkan pendidikan ke
bangku perkuliahan. Karena memang orang tua saya ingin melihat anaknya menjadi
seseorang yang lebih baik untuk kedepannya. Mendengar apa yang di tuturkan oleh
ibu, saya merasa bahwa saya menjadi anak yang kurang bersyukur. Disaat orang-orang
yang ingin melanjutkan pendidikan di dunia perkuliahan namun tiba bisa
melanjutkan ke dunia perkuliahan karena alasan perekonomian, saya yang memiliki
orang tua yang mampu membiayai untuk melanjutkan pendidikan, malah saya bersikeras
untuk tidak kuliah.
Saya
mencoba terus berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, sambil memikirkan
hal mana yang baik untuk saya, bukan baik di awal tapi baik sampai kedepannya. Dan
mencoba menumbuhkan niat saya yang dulu, untuk melanjutkan pendidikan ke bangku
perkuliahan. Terus mempertimbangkan kedua pilihan tersebut, dan dengan 89%
keyakinan saya memilih mendengarkan apa yang orang tua saya sarankan untuk
melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan dengan mencari jurusan yang memang
sesuai dengan passion yang saya naungi. Memang saat sudah memasukin dunia
perkuliahan saya sadar, bahwa dunia seperti ini lah yang memang saya butuhkan
saat itu. Saya terus meningkatkan keyakinan saya menjadi 98% bahwa kuliah
memang hal yang terbaik untuk saya. Dan saya pun makin bersemangat kuliah.
Dari
pengalaman yang saya ceritakan, saya ingin memberikan sedikit saran bagi kalian
khususnya kalian yang memang lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan. Bahwa,
kalian harus memiliki niat yang kuat kearah mana yang akan kalian tuju ketika
kalian lulus sekolah. Jangan pernah kalian terbawa atau termakan iming-imingan
yang memang belum tentu akan membawa kalian kearah yang lebih baik. Dan jangan
pernah menjadi pribadi yang selalu ikut-ikutan
dengan apa yang orang lain lakukan, belajarlah menjadi diri sendiri. Jika
kalian memang ingin meneruskan kedunia perkuliahan, dan orang tua kalian mendukung
penuh apa yang kalian ingini untuk kuliah serta mampu membiayai kalian untuk
kuliah, janganlah pernah menyia-nyiakan kesempatan itu. Karena memang
kesempatan sulit datang untuk ke-dua kalinya. Namun jika memiliki kendala dalam
pembiayaan, tidak ada salahnya jika kalian memasuki dunia kerja sambil
mengumpulkan biaya untuk melanjutkan ke dunia pendidikan, dan itu merupakan hal
yang mulia. Kalian bisa kuliah dengan biaya kalian sendiri tanpa harus
membebani orang tua kalian. Ambil keputusan yang terbaik untuk kalian dan
membawa efek yang baik untuk kedepannya.
Sekian
cerita mengenai pengalaman saya mengenai “Pengambilan Keputusan Terberat” yang
saya alami. Semoga bisa memberikan manfaat yang baik untuk semua.
Wasallamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatu…
0 comments:
Posting Komentar