Yang Pertama . . .

Saya Khanty Dwi Ichtyantri (ˆ⌣ˆ)ง

Yang Ke dua . . .

Gunadarma University (^__^)

Yang Ke tiga . . .

Kesalahan itu bukan untuk terus menerus disesali, tapi juga harus terus diperbaiki untuk kedepannya. Allah Maha Adil lagi Maha Pengampun :')

Yang ke empat. . .

Cuma Promosi aja HaHaHa

Yang ke lima . . .

Ini bebrapa contoh website yang pernah saya buat :-) masih pemula :-)(•ˆ⌣ˆ•)

Sabtu, 20 Oktober 2012

INDIVIDU

TEMA : INDIVIDU, KELUARGA dan MASYARAKAT




Nama : Khanty Dwi Ichtyantri
NPM : 14112080
Kelas : 1KA37


INDIVIDU


Pengertian Individu :


Individu berasal dari kata latin yaitu “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat dinyatakan dalam suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
 
  1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
  2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
  3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
  4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

Manusia  merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.

Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

Dengan adanya  naluri yang dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya maka secara tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah  hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam  masyarakat yang memiliki suatu  norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang religius. 

Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai : Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan (Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
  • Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
  • Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.
  • Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.
  • Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
Fase-fasenya, antara ain :
- masa vital
- masa estetik
- masa intelektual
- masa sosial     
   
Makna Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.

Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.




sumber :
  • http://cahyamenethil.wordpress.com
  • http://adidarmawan168.blogspot.com
  • Digital Book Gunadarma



Kamis, 11 Oktober 2012

Jangan Ganggu Dia ~


Jangan Ganggu Dia!!!
Jangan Usik Dia!!!
Jangan Biarkan Dia!!!

Dimana hati kalian ?
Dimana nurani kalian ?

Buka mata kalian
Buka pikiran kalian

Jangan kalian pandang fisik, Jangan kalian pandang mental
Tuhan tidak pernah membedakan para hambanya
Tapi mengapa kalian yang membedakan semuanya ????
Mengapa????

Bayangkan kalau kalian berada di posisi itu ?
Bayangkan apa yang kalian rasakan ?
Apa kalian bisa merasakan apa yang dia rasakan ?
Apa kalian mau merasakan apa yang dia rasakan ?

Rasakan semua itu!!!!
Rasakan apa yang dia rasakan :'(
Sakitttttt!!!!

Seharusnya kalian tau!
Kalian berpikir, Kalian paham
Rangkul dia, Genggam dia, Bantu Dia!

Kalian manusia kan ?
Kalian punya hati kan ?
Kalian juga punya perasaan kan ?
Sama seperti dia

Tapi....
Kalian tidak seperti dia!
Dan tidak akan bisa seperti dia!

Kalian punya 100 keahlian
Dia punya 1000000 keahlian bahkan lebih jauh dari kalian !

INGAT!!!!
Jangan Ganggu Dia
Jangan Usik Dia
Jangan Biarkan Dia
Jangan buat dia sampai MENANGIS!!!


:'(:'(:'(









Foto diambil dari : http://kamuakusukabiologi.blogspot.com/2012/06/mereka-juga-bisa-berprestasi.html

Senin, 01 Oktober 2012

STRUKTUR PENDUDUK




NPM   : 14112080
Kelas : 1KA37
Nama  : Khanty Dwi Ichtyantri




Struktur Penduduk


Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.


Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
  1. Piramida Penduduk Muda : Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
  2. Piramida Stationer : Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia. 
  3. Piramida Penduduk Tua : Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.

Bentuk-Bentuk Piramida
Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda (ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif) :
Piramida Penduduk Muda (Expansive). 
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India

Piramida Penduduk Stasioner. 
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.


Piramida Penduduk Tua (Constructive).
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.




Rasio Ketergantungan.   


Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. 


Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua :
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
  • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun. 

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.










Sumber :
  •  http://fajarrahmadani.blogspot.com/2011/12/bab-28-akibat-migrasi-dan-tiga-jenis.html
  •  http://missevi.wordpress.com/2010/08/14/rasio-ketergantungan-2
  • http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Geografi/Dinamika.Penduduk.Unsur2nya/materi2b.html

  





Tingkat Kematian dan Angka Kelahiran



NPM   : 14112080
Kelas : 1KA37
Nama  : Khanty Dwi Ichtyantri



Tingkat Kematian.



Berikut ini akan dijelaskan mengenai Rumus Tingkat Kematian Kasar dan Tingkat Kematian Khusus, dan berikut mengenai pembahasannya :

A.  Rumus Kematian Tingkat Kasar.
   Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000   penduduk dalam satu tahun. Berikut Rumusnya :



CDR    = Angka kematian kasar.
M         = Jumlah kematian selama satu tahun.
P          = Jumlah penduduk pertengahan tahun.
1000    = bisa disebut juga K atau konstanta.

Angka Kematian Kasar digolongkan menjadi 3 yaitu :
  1. Golongan Tinggi, apabila jumlah mortalitas/kematian lebih dari 18.
  2. Golongan Sedang, apabila jumlah mortalitas/kematian antara 14-18.
  3. Golongan Rendah, apabila jumlah mortalitas/kematian kurang dari 13.

Menurut Wardiyatmoko angka kematian kasar (CDR) dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 43. Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia 24, dan Singapura 9 maka CDR Indonesia masih relatif tinggi.


B.   Rumus Kematian Tingkat Khusus.
      Angkat kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASDR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam satu tahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.
Berikut Rumus Tingkat Kematian Khusus :





ASDR = Angkat kematian pada umur tertentu.
Lx        = Jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun.
Px        = Jumlah penduduk umur tertentu.


Angka Kelahiran

Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu
Sedangkan Angka kelahiran atau biasa disebut dengan fertilitas adalah salah satu unsur dari pertambahan penduduk secara alami. Atau jumlah kelahiran per 100 tahun.

Angka Kelahiran di bagi menjadi 3 macam, yaitu :

1)  Angka Kelahiran Kasar .
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut :




CBR    = Angka kelahiran kasar
L          = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P          = Jumlah penduduk pertengahan tahun

Angka kelahiran kasar di golong kan menjadi tiga, yaitu :

  1. Golongan Tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
  2. Golongan Sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20-30.
  3. Golongan Rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27, dan Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relatif tinggi.

2)  Angka Kelahiran Umum. 
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus :



L              = Banyaknya kelahiran selama satu tahun.
W(15-49) = Banyaknya penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun.


3) Angka Kelahiran Khusus.

Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut :




ASBR  = Angkat kelahiran dari wanita pada umur tertentu.
Lx        = Jumlah kelahiran wanita pada kelompok umur tertentu.
Px        = Jumlah wanita pada kelompok umur tertentu







Sumber :

·         http://ssbelajar.blogspot.com/2012/04/angka-kelahiran-dan-angka-kematian.html
·         http://yudhamelandiputra.blogspot.com




MIGRASI


NPM   : 14112080
Kelas : 1KA37
Nama  : Khanty Dwi Ichtyantri



Migrasi

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Migrasi dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1)      Migrasi Internasional, migrasi ini terdiri dari 3 macam yaitu :
a)      Imigrasi     = Masuknya penduduk ke suatu Negara.
b)      Emigrasi    = Keluarnya penduduk ke negara lain.
           c)      Remigrasi  = Kembalinya penduduk ke Negara 

2)      Migrasi Nasional, migrasi ini terdiri dari 4 macam yaitu :
a)      Urbanisasi              = Dari Desa ke Kota.
b)      Transmigrasi          = Dari Pulau ke Pulau.
c)      Ruralisasi               = Dari Kota ke Desa.
d)     Evakuasi                = Dari tempat tidak aman ke tempak yang aman.



Proses Migrasi.

Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih, maka banyak orang/ penduduk yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk kelangsungan hidupnya.


Migrasi memiliki 2 proses yaitu :
1.      Migrasi Bertahap
2.      Migrasi Langsung


Proses migrasi pun punya cara yaitu:
  • Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah.
  • Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.
  • Hanya sekedar berlibur diwilayah itu.
  • Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.


Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya, semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk dan akan susah ditangani dikarenakan susahnya mendata para imigran.

Akibat dari Migrasi.

Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang atau penduduk yang ingin pergi ke wilayah itu, dikarenakan wilayah dimana ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk kelangsungan hidupnya dan migrasi pun mempunyai dampak-dampaknya juga.

Dari semua faktor-faktor seperti kesehatan, ketidak nyamanan, wilayah, ekonomi, susah lahan pekerjaan, bencana alam,dan sosial budaya maka penduduk pun akan berpikir untuk segera melakukan migrasi ketempat yang menurut ia nyaman dan semua itu demi kelangsungan hidupnya

Seiring waktu berjalan kota yang diserbu para imigran pun padat maka timbul lah akibat-akibat dari imigrasi, kebanyakan migrasi di Indonesia tidak terkendali dikarenakan kurangnya data pada proses migrasi karena imigran banyak yang melakukan imigrasi iliegal

Berikut ini akibat yang timbul dari migrasi yaitu :
  • Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyak imigran dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
  • Akan cepat terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuat perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
  • Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang membawa kendaraannya dan elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi.
  • Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya.
  • Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.



Sumber :
  • http://kodimsblog.blogspot.com/2010/04/jenis-jenis-migrasi-dan-faktor-faktor.html
  • http://kasihdalamkata.blogspot.com
  • http:// mosiolog.blogspot.com