Nama : Khanty Dwi Ichtyantri
NPM : 14112080
Kelas : 1KA37
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini
dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian
dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
· Ilmu Alam
hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani
(materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak
matahari.
· Ilmu psikologihanya
bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam
segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah
seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki
tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis,
epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana
materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga
jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan
kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen
aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.
1.
Syarat-syarat
Ilmu :
· Objektif. Ilmu harus memiliki objek
kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
· Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran.
· Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
· Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu).
2.
Sifat-sifat
Ilmu :
· Berdiri
secara satu kesatuan,
· Tersusun
secara sistematis,
· Ada
dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai
sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
· Mendapat
legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
· Communicable,
ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami
maknanya.
· Universal,
ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan
kapan saja di seluruh alam semesta ini.
· Berkembang,
ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan
baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih
berkembang dari sebelumnya.
- Teknologi
Teknologi,
teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari
pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode
yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi
menurut para ahli:
· Menurut
Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode,
teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu
maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
· Menurut
Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan
praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau
diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga
masyarakat yang bersangkutan.
· Wikipedia.org
mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu
masalah.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan
mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan
praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan.
Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada
ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.
1.
Kemajuan Teknologi :
o Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa
Inggris: neutral technological progress) Terjadi bila
tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi
faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
o
Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa
Inggris: labor-saving technological progress) Kemajuan
teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya
secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai
dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
o
Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa
Inggris: capital-saving technological progress) Fenomena yang
relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi
dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih
ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
2.
Ciri-ciri Fenomena Teknink pada
Masyarakat :
· Rasionalistas, artinya tindakan spontan
oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan
rasional
·
Artifisialitas, artinya selalu membuat
sesuatu yang buatan tidak alamiah
· Otomatisme, artinya dalam hal metode,
organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan
teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
·
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
· Monisme, artinya semua teknik bersatu,
saling berinteraksi dan saling bergantung
· Universalisme, artinya teknik melampaui
batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
·
Otonomi artinya teknik berkembang
menurut prinsip-prinsip sendiri.
C. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Nilai
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering
dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan
dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk,
sebagai proses, dan sebagai paradigma etika (Jujun S. Suriasumantri, 1984).
Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil dari kegiatan sosial,
yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakunya baik secara individu atau
kelompok. Apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, merupakan
hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu sebagai produk artinya ilmu
diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umum dan
universal sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga
tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan oleh
teori lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain universal, komunal, juga alat
meyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah menerima kebenaran.
Istilah ilmu diatas, berbeda dengan
istilah pengetahuan. Ilmu adalah diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah
(epistemologi) yang merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan.
Epistemologi ilmu terjamin dalam kegiatan metode ilmiah (èkegiatan meyusun
tubuh pengetahuan yang bersifat logis, penjabaran hipotesis dengan deduksi dan
verifikasi atau menguji kebenarannya secara faktual; sehingga kegiatannya
disingkat menjadi logis-hipotesis-verifikasi atau deduksi-hipotesis-verifikasi).
Sedangkan pengetahuan adalah
pikiran atau pemahaman diluar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat
dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. Sumber
pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan akal sehat (common sense)
yang disertasi mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang diperoleh tanpa
pembalaran) dan wahyu (merupakan pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada para
Nabi atau UtusanNya).
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki
3 (tiga) komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya dimana ketiganya
erat kaitannya dengan nilai moral yaitu:
·
Ontologis (Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis
dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang
lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya
·
Epistemologis
Epistemologis
seperti diuraikan diatas hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan
diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan.
·
Aksiologis
Aksiologis
adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai
moral, berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri. Dalam hal ini
sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan:
1. Golongan
yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai-nilai
baik secara ontologis maupun aksiologis, soal penggunaannya terserah kepada si
ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik atau buruk. Golongan
ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai
kemanusiaan lainnya dikorbankan demi teknologi.
2. Golongan
yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam
batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya
harus berlandaskan pada asas-asa moral atau nilai-nilai. Golongan ini berasumsi
bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabila ilmu dan
teknologi disalahgunakan.
D. Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
1.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
· Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
· Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
· Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik
dan ekonomi
di seluruh dunia.
2.
Ciri-ciri
manusia yg berada di bawah kemiskinan
1. Tidak memiliki factor-faktor
produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh
tanah garapan ataua modal usahaTingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai
taman SD.
3. Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja bebas
4. Banyak yang hidup di kota berusia
muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
3.
Fungsi
Kemiskinan
· Pertama : adalah menyediakan tenaga kerja untuk
pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.
· Kedua : kemiskinan adalah menambah atau
memperpanjang nilai guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai
dapat di jual (atau dengan bangga di katakan ” di infakan ”) kepada orang-orang
miskin.
· Ketiga : kemiskinan adalah mensubsidi berbagai
kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil,
karena di bayar murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka untuk
mensubsidi orang-orang kota.
· Kempat : kemiskinan adalah menyediakan lapangan
kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja ? karena ada
orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau uang )
aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional
lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor ) belakangan kita
tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di jual oleh negara ketiga di
pasaran internasional selain kemiskinan.
·
Kelima : kemiskinan adalah memperteguh status sosial
orang-orang kaya, perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya
baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya Nyonya-nyonya dapat
menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
Sumber :
·
http://cahyamenethil.wordpress.com
·
http://furikurniati.webs.com
·
http://tugasteknikmesin.blogspot.com
·
http://tyomulyawan.wordpress.com
0 comments:
Posting Komentar