Nama : Khanty Dwi Ichtyantri
NPM : 14112080
Kelas : 1KA37
Integrasi berasal dari bahasa inggris
“integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial
dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah
suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu:
·
Pengendalian terhadap konflik dan
penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu membuat suatu
keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
·
Sedangkan yang disebut integrasi sosial
adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu
adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi
berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi
secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut
fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua
landasan berikut :
·
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi
di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota
masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental
(mendasar)
·
Masyarakat terintegrasi karena berbagai
anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial
(cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan
sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya
loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap
berbagai kesatuan sosial.
Penganut
konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena
adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila
sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial,
nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata social.
·
Faktor Internal :
ü kesadaran
diri sebagai makhluk social
ü tuntutan
kebutuhan
ü jiwa
dan semangat gotong royong
·
Faktor External :
ü tuntutan
perkembangan zaman
ü persamaan
kebudayaan
ü terbukanya
kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
ü persaman
visi, misi, dan tujuan
ü sikap
toleransi
ü adanya
kosensus nilai
ü adanya
tantangan dari luar
B. GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDA DAN
INTEGRASI SOSIAL
Masyarakat
Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai
suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang
berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem
nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik,
ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku
Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia
setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan
peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada
kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika),
berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi
penghambat dalam integrasi:
1. Tuntutan
penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan
dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan
keturunan (Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat
digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap
permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
C. Integrasi Internasional
Integrasi
Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang
berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah
integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang
masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan
kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi
politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara
lain:
·
Perbedaan
ideology
·
Kondisi
masyarakat yang majemuk
·
Masalah
teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
·
Pertumbuhan
partai politik
Adapun
upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan
kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:
·
Mempertebal
keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional
·
Membuka
isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun
saran komunikasi, informasi, dan transformasi
·
Menggali
kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
·
Membentuk
jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing
D. Integrasi Nasional
Integrasi
Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula
diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin
meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993:
71).
·
Integrasi
tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
·
Integrasi
diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
·
Pembauran
dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
·
Integrasi
kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa
unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar
dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
·
Melalui
difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu
kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan
tradisional tertentu.
Sumber
:
- http://celoteh-galang.blogspot.com
- http://zarapintar.wordpress.com
0 comments:
Posting Komentar